Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga kisah inspiratif warganya. Lima pemuda dan pemudi dari pulau kecil itu berhasil lolos seleksi Bintara Polri 2025, membawa harapan baru bagi tanah kelahiran mereka.
Kelima putra-putri Palue tersebut adalah Fransiska Eka Saputri Nona, Frederikus Fajar Wongga, Yulius Wendra Mangge Pase, Miky Carolus Sawu, dan Damasus Rolandino Ndae. Bukan sekadar lulus seleksi, perjalanan mereka menuju Polri membawa cerita khusus. Mereka mengaku terinspirasi oleh kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang pernah datang ke pulau mereka pada 2023, membawa bantuan sumur bor sebagai solusi atas krisis air bersih yang selama ini dialami warga.
“Sebelum itu, kami biasa antre air berjam-jam, bahkan berjalan jauh,” kata Frederikus Fajar Wongga. Ia mengenang momen saat Kapolri dan Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo datang bukan hanya sekadar upacara formal, tetapi benar-benar mendengar keluhan warga.
Sumur bor pertama yang dihadiahkan Kapolri benar-benar mengubah kehidupan warga Pulau Palue. Air bersih yang dulu langka, kini bisa diakses dengan lebih mudah. Bagi Frederikus dan keempat rekannya, hal itu memantik keinginan untuk memberi kembali kepada masyarakat, kali ini lewat seragam kepolisian.
“Hari ini kami bersiap untuk menempa diri, belajar menjadi polisi. Bukan hanya untuk diri kami, tapi untuk keluarga dan semua warga di pulau kami yang dulu kehausan,” ujar Frederikus dengan penuh semangat.
Hal senada disampaikan Damasus Rolandino Ndae, mewakili teman-temannya. Ia menyebut bahwa kehadiran Kapolri membawa ‘cahaya baru’ bagi mimpi anak-anak muda di Palue.
“Untuk Bapak Kapolri, terima kasih sudah datang, sudah melihat, sudah memberi cahaya untuk mimpi kami di ujung timur Indonesia. Dari Palue, kami bersumpah akan menjadi polisi yang membawa harapan, seperti yang dulu beliau bawa kepada kami,” ujar Damasus.
Diketahui, kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Pulau Palue berlangsung pada 24 Agustus 2023 lalu. Dalam kunjungan itu, selain menggelar bakti kesehatan, Kapolri dan rombongan membawa bantuan sumur bor. Proses pengeboran berlangsung berbulan-bulan hingga akhirnya pada 20 Oktober 2023, sumur bor itu mulai menghasilkan air bersih yang sangat dibutuhkan warga.
Masyarakat Pulau Palue menyambutnya dengan sukacita. Warga mengantre mengambil air bersih dengan jeriken, sembari mengucapkan terima kasih kepada Kapolri dan jajaran Polri.
“Pak Kapolri sudah kasih kami air. Kami rasa bahagia. Terima kasih, luar biasa Kapolri dengan ibu. Luar biasa, Tuhan memberkati,” ujar salah satu warga dalam video yang sempat viral di media sosial saat itu.
Kini, setahun setelah sumur bor itu mengalirkan manfaat, lima pemuda dan pemudi dari Palue membuktikan bahwa kebaikan itu bisa berlanjut. Dari air bersih, lahir semangat pengabdian lewat seragam Bintara Polri. (Israil Yanas)