Kolaka – PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kolaka menggelar pelatihan peningkatan kapasitas melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K-PKK) selama dua hari, 5–6 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan mewujudkan kader PKK yang mandiri, berdaya saing, dan memiliki kompetensi, khususnya dalam pengelolaan usaha mikro untuk mendukung ekonomi keluarga.
Pelatihan ini menjadi wujud nyata komitmen PT KNI melalui Environmental Social Governance (ESG) dan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan desa serta menciptakan dampak berkelanjutan. Program difokuskan pada enam desa di Kecamatan Pomalaa yang berada di wilayah konsesi PT Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP), yakni Tambea, Sopura, Hakatutobu, Oko-Oko, Lamedai, dan Lalonggolosua.
Supervisor ESG PT KNI, Wahyuni, mengatakan kolaborasi perusahaan dengan TP PKK merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat lokal. “Kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat lokal merupakan fondasi utama membangun ketahanan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Perusahaan tidak hanya mendorong peningkatan kapasitas perempuan, tetapi juga menciptakan ekosistem usaha mikro yang terhubung dengan potensi lokal,” ujarnya.
Menurut Wahyuni, PT KNI berkomitmen menciptakan industri hijau yang ramah lingkungan, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam merumuskan program CSR yang menyentuh langsung kebutuhan warga. “Program ini merupakan bagian dari komitmen ESG, khususnya pilar sosial, yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor,” jelasnya.
Ketua TP PKK Kolaka, Hj. Andi Rizka Kusuma Wardani Amri, mengapresiasi PT KNI sebagai perusahaan pertama yang bermitra dengan PKK Kolaka dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Menurutnya, perempuan harus mampu membaca peluang usaha di tengah aktivitas industri. “Perempuan harus mandiri, berdaya saing, dan mampu menciptakan usaha rumah tangga yang menopang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Ibu tiga anak yang akrab disapa Hj. Ika ini berharap kerja sama tidak hanya fokus pada ekonomi rumah tangga, tetapi juga mencakup kesehatan, pendidikan, dan penguatan peran keluarga. TP PKK, katanya, mendukung percepatan pembangunan proyek PT KNI agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat, khususnya pemberdayaan perempuan.
Selama pelatihan, peserta mendapat materi kewirausahaan, manajemen bisnis, pengembangan produk dan pemasaran digital, manajemen keuangan rumah tangga, hingga perencanaan usaha. Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan modal usaha simbolis kepada kader dari masing-masing desa sebagai bagian dari pendampingan berkelanjutan. (IS)