Konawe Selatan – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mengganti logo partai dari lambang mawar menjadi simbol gajah. Perubahan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, dalam penutupan Kongres PSI 2025 yang digelar di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Minggu (20/07/2025).
Perubahan logo ini menandai transformasi identitas PSI menuju arah yang lebih matang, kuat, dan berwibawa.
“Gajah adalah simbol kekuatan, kecerdasan, keteguhan, dan solidaritas. Ini adalah cerminan dari langkah besar PSI untuk lebih kokoh mengabdi kepada rakyat,” tegas Kaesang dalam pidatonya yang disampaikan di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Turut hadir dalam Kongres tersebut, mantan Presiden ke-7 RI, H. Ir. Joko Widodo, beserta para menteri Kabinet Merah Putih dan kader terbaik PSI dari seluruh Indonesia, hingga tingkat DPD.
Selain perubahan logo, Kongres juga menetapkan Kaesang Pangarep kembali sebagai Ketua Umum PSI untuk periode selanjutnya. Ia menegaskan komitmennya membawa PSI sebagai kekuatan politik yang progresif dan inklusif dalam menjawab tantangan zaman.
Dalam sambutannya, Mantan Presiden ke 7 dan juga Ayah Dari Kerum PSI, H. Ir. Joko Widodo menyatakan bahwa gajah adalah lambang ilmu pengetahuan, yang berarti PSI adalah partai yang cerdas, kuat, dan bijaksana.
“Kader dan anggota Partai PSI adalah semua cerdas,” ujar Jokowi.
Gajah itu kuat dan besar, dan saya akan full mendukung Partai PSI serta bekerja keras lagi untuk membesarkannya,” tegasnya penuh semangat, disambut tepuk tangan meriah dari para kader PSI.
Menanggapi perubahan logo ini, Ketua DPD PSI Konawe Selatan, Muh. Djalil, menyatakan kesiapan penuh untuk melakukan konsolidasi dan sosialisasi hingga ke tingkat desa. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat struktur partai dan memperluas basis dukungan di akar rumput.
“Secara administrasi, kami mulai merubah dari logo lama ke logo yang baru, termasuk aksesoris yang lainnya,” ujar Djalil usai Mengikuti Kongres di Solo
Djalil menegaskan bahwa perubahan logo bukan hanya rebranding visual, tetapi juga simbol semangat baru PSI yang kuat, cerdas, dan berpihak kepada rakyat.
“Gajah melambangkan kekuatan, keteguhan, dan kebijaksanaan. Ini sejalan dengan visi PSI yang ingin hadir sebagai kekuatan moral dan solusi nyata untuk rakyat. Itulah kenapa kami menyebutnya: ‘Gajah di Hati, Rakyat di Depan’,” tambahnya.
DPD Partai PSI Konsel menargetkan seluruh struktur partai di tingkat kecamatan dan desa akan segera mendapatkan sosialisasi terkait makna dan pesan logo baru, termasuk strategi komunikasi publik yang mendukungnya.
Lebih lanjut, Djalil menegaskan bahwa perubahan logo tidak akan mengubah nilai-nilai dasar PSI.
“Logo boleh berubah, tapi keberpihakan kami kepada rakyat tidak pernah goyah. Ini bukan sekadar simbol, tapi semangat perlawanan terhadap ketidakadilan yang kami wujudkan dalam kerja nyata,” tegasnya.
Selain konsolidasi internal, DPD PSI Konsel Dengan semangat dan simbol baru, kami siap turun ke desa-desa untuk menyebarkan nilai-nilai solidaritas dan perubahan yang dibawa PSI,” ujar Ketua DPD PSI Konsel, Muh Djalil
Logo gajah baru PSI terdiri dari,
Tubuh berwarna hitam, melambangkan keteguhan dan kekuatan,
Kepala dan belalai berwarna merah, simbol semangat, keberanian, dan pengabdian,
Latar belakang putih, mencerminkan transparansi dan niat baik.
Gajah sebagai simbol kekuatan, kesetiaan, kemakmuran, pengetahuan, dan kebijaksanaan, menjadi identitas dan semangat baru PSI untuk hadir lebih dekat dan relevan dengan rakyat, terus memperjuangkan aspirasi demi Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. (Israil Yanas)