Kolaka Utara, Pikiran Pembaharuan – Dalam momentum Hari Penanaman Pohon Nasional, PT Riota Jaya Lestari (RJL) menanam 5.000 bibit mangrove di pesisir Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara. Kegiatan ini didukung DLH Kolaka Utara, Kapolres Kolaka Utara, pemerintah desa, mahasiswa, masyarakat, hingga kelompok pecinta alam. Kamis (20/11/2025)
Public Relation & Community Development Supervisor, PT RJL, Saifullah, menyampaikan bahwa aksi penanaman ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan di wilayah operasional mereka.
“Kita komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan di area pertambangan serta melakukan mitigasi perubahan iklim sesuai regulasi pemerintah terkait tujuan zero emisi. Ini bagian dari pilar lingkungan pemberdayaan masyarakat. Kita selalu memperdulikan lingkungan dan akan melestarikannya sebagai bentuk komitmen Riota JayaLestari,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa total bibit yang ditanam kali ini mencapai 5.000 bibit, dan kegiatan lingkungan akan terus berlanjut.
“Rencana ke depannya kita masih melanjutkan kegiatan-kegiatan lingkungan yang berdampak positif kepada masyarakat,” ujarnya.
Terkait lokasi lanjutan program, Saifullah menegaskan semua keputusan tetap mengacu pada arahan manajemen.
“Untuk ke depannya kita akan sesuai keputusan manajemen. Kita tidak bisa memutuskan langsung karena harus melihat baseline kegiatan yang memberi manfaat kepada masyarakat,” katanya.
Ia memastikan bahwa penanaman tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial.
“Setelah tanam, kita tetap melakukan perawatan. Kita juga melakukan penyulaman jika ada bibit yang mati, bekerja sama dengan lembaga pecinta alam, kepemudaan, dan mahasiswa,” tutupnya.
Salah satu pecinta alam, Baso Imran, menyampaikan dukungan penuh atas kegiatan tersebut.
“Untuk teman-teman penggiat lingkungan, apapun kegiatan pelestarian lingkungan, insya Allah selalu support,” katanya.
Ia berharap penggiat lingkungan dapat lebih proaktif bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Kolaka Utara, khususnya sektor pertambangan.
“Harapannya alam Bumi Kolaka Utara bisa lestari,” tutupnya. (IS)





