Kolaka Utara – Enam Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, menjadi korban penipuan berkedok investasi emas. Total kerugian yang dialami para korban ditaksir mencapai lebih dari Rp2 miliar.
Pelaku yang diduga bernama Eva Rosita Dewi, dikenal sebagai pemilik Warung Sego Sambel di Lasusua. Selain menjalankan usaha kuliner, Eva juga menawarkan investasi emas dengan iming-iming keuntungan fantastis, mencapai Rp130 ribu per gram. Tawaran tersebut sukses menarik enam korban, termasuk NA (32) dan Y (42), yang kini menjadi perwakilan pelapor.
Keduanya resmi melaporkan kasus ini ke Polres Kolaka Utara dengan nomor aduan Dumas/41/II/Sultra/Res Kolut/SPKT tertanggal 17 Februari 2025 dan Dumas/42/II/Sultra/Res Kolut/SPKT tertanggal 18 Februari 2025.
“Awalnya kami percaya karena dijanjikan keuntungan besar. Kami sudah mentransfer uang lebih dari sepuluh kali, tapi hanya dapat sedikit hasil dan disuruh memutar kembali,” ungkap NA saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (25/4/2025).
Investasi dimulai pada Desember 2024. Namun menjelang bulan Ramadan 2025, saat para korban hendak menarik dana mereka, Eva justru kabur bersama keluarganya. Dalam pesan singkat, ia mengakui telah melarikan diri dan meminta korban untuk tidak mencarinya.
“Dia bilang sudah kabur dan jangan dicari. Padahal kami cuma ingin menarik kembali uang kami,” tambah NA.
Menurut keterangan korban, masing-masing dari dua pelapor mengalami kerugian sekitar Rp100 juta. Sementara empat korban lainnya melaporkan jumlah kerugian yang lebih besar. Hingga kini, belum ada perkembangan berarti dalam penanganan kasus tersebut, meski laporan telah disampaikan lebih dari dua bulan lalu.
Para korban mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas, termasuk memblokir rekening pelaku serta menelusuri identitas resmi yang masih tercatat di Kolaka Utara.
“Minimal rekening dan KTP-nya segera diblokir. Kami berharap pelaku cepat ditemukan,” harap Y.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kolaka Utara, AKP Fernando Oktober, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
“Saat ini kami masih menyelidiki dan melacak keberadaan terlapor. Informasi sementara, yang bersangkutan sudah tidak berada di wilayah Kolaka Utara,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.
IS