Kolaka Utara – Jajaran Polres Kolaka Utara (Kolut) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan TNI menggelar panen raya jagung kuartal II di atas lahan seluas kurang lebih 1 hektare di Dusun I, Desa Watuliu, Kecamatan Lasusua, Kllaka Utara, Sukawesi Tenggara. sebelum panen raya jangung dilaknakan Live zoom bersama Presiden Republik Indonesia, Kapolri dan para menteri. Kamis (5/6/2025).
Turut Hadir, Wakapolres Kolut Kompol Gusti Komang Sulastra Sekda Taufiq, Kabag SDM AKP Julius, Kabag Log AKP Muhammad Saleh, Kapolsek Lasusua Iptu Adianto, Kasat lantas Iptu Muhamad Subhan, Jajaran Perwira Polres san Personil Polsek Lasusua, Kadis Perkebunan dan peternakan Kamal Mustafa, Kadis Ketahanan Pangan dan Hortikultura Nusma Nuhung, Camat Lasusua Andi Selle, Kades Watuliu Marzuki,
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan Polri sebagai bagian dari gugus tugas ketahanan pangan dalam rangka mempercepat tercapainya swasembada jagung nasional tahun 2025.
Kapolres Kolaka Utara, AKBP Ritman Todoan Agung Gultom, S.I.K., menjelaskan bahwa jagung yang dipanen merupakan varietas Hibrida Sumo yang ditanam di lahan binaan Polres.
“Di Kolut, kami memiliki lahan binaan seluas sekitar 5–6 hektare dengan hasil produksi per hektarnya mencapai 6–8 ton, yang berada di Kecamatan Lasusua. Ke depan, kami menargetkan penanaman jagung di 15 kecamatan,” ujar AKBP Ritman Todoan Agung Gultom.
Ia juga menyampaikan bahwa panen raya ini dilaksanakan secara serentak secara hybrid bersama 36 provinsi lainnya di Indonesia. Kegiatan nasional ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Kapolri dari pusat kegiatan di Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolut, Nusbah Nuhung, mengatakan bahwa pihaknya memiliki program penanaman jagung seluas 1.000 hektare per tahun yang tersebar di sejumlah desa di wilayah Kolaka Utara.
“Setiap hektare mampu menghasilkan sekitar 8 ton jagung. Namun, tantangan yang kami hadapi saat ini adalah minimnya alat mesin pertanian seperti mesin perontok dan pemipil jagung, serta gangguan hama yang masih membutuhkan penanganan khusus,” ungkap Nusbah.
Panen raya ini menjadi bukti kolaborasi antara TNI-Polri dan pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah. (Israil Yanas)