Kolaka Utara – Proyek pemasangan instalasi KWH listrik di Desa Nimbuneha, Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara tara menuai sorotan dari warga. Salah satu warga Desa nimbuneha, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan proyek tersebut yang diduga tidak transparan dan tidak sesuai dengan jumlah anggaran. Rqbu (23/04/2025).
Menurut Herdin, pemerintah desa mengalokasikan dana sebesar Rp105 juta untuk pengadaan 30 unit KWH listrik yang dikerjakan oleh pihak rekanan. Namun, dari total 30 unit yang direncanakan, hanya 29 yang terpasang.
“Yang kami tahu 30 unit siap dipasang, tapi kenyataannya hanya 29. Ke mana satu unit lainnya?” kata Herdin melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
Ia juga mempertanyakan rincian penggunaan anggaran. Berdasarkan temuan di lapangan, biaya pemasangan di tiap rumah hanya sekitar Rp2,5 juta, jauh dari dugaan awal sebesar Rp3,5 juta per rumah. Rincian pemasangan meliputi dua stop kontak, kabel 2×1,5 sepanjang 20 meter, kabel 3×1,5 sepanjang 10 meter, serta dokumen SLO dan NIDI.
Selain itu, Herdin mengungkapkan bahwa satu unit KWH yang belum dipasang juga belum jelas keberadaannya. “Di masjid sudah ada KWH dari bantuan pihak rekanan PLN. Jadi yang satu ini sebenarnya untuk siapa?” tambahnya.
Tak hanya proyek listrik, Herdin juga menyoroti proyek-proyek lain di Desa Nimbuneha yang dinilai bermasalah. “Ada juga proyek WC umum yang dikerjakan oleh anggota BPD sebagai pemborong sekaligus kepala tukang,” ujarnya.
Upaya konfirmasi kepada pihak rekanan hingga Selasa malam (22/4) belum membuahkan hasil. Sementara itu, Kepala Desa Nimbuneha, Safitri Handayani, saat dikonfirmasi Rabu pagi (23/4), hanya memberikan respons singkat.
“Walkum salam. Iye, untuk info jelasnya kita cek di lapangan saja pak. Mungkin itu lebih meyakinkan. Atau mungkin langsung tanya warga,” tulisnya melalui pesan WhatsApp.
IS